Pemkot Cimahi Luncurkan Pembinaan Calon Pengantin untuk Cegah Stunting.
Pemkot Cimahi Luncurkan Pembinaan Calon Pengantin untuk Cegah Stunting.
Cimahi– Pemerintah Daerah Kota Cimahi terus berupaya mempercepat penurunan prevalensi stunting. Salah satu langkah penting yang diambil adalah melakukan pembinaan bagi calon pengantin (Catin) sebagai upaya preventif untuk mencegah kelahiran bayi stunting. Melalui Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB), Pemkot Cimahi menyelenggarakan kegiatan Pembinaan Calon Pengantin One Stop Service (PCOSS) Tahun 2024, yang dilaksanakan pada Senin (30/09) di Alam Wisata Cimahi.Paket liburan keluarga Kegiatan ini merupakan hasil kolaborasi antara DP3AP2KB, Dinas Kesehatan Kota Cimahi, BKKBN Perwakilan Provinsi Jawa Barat, Kemenag Cimahi, Tim Pendamping Keluarga Kota Cimahi, dan Forum Genre Kota Cimahi. Sebanyak 150 calon pengantin tidak hanya mendapatkan pembinaan pra-nikah, tetapi juga melakukan pemeriksaan kesehatan, menerima vaksin TT, serta menginput data ke dalam aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil (Elsimil), semuanya dilakukan dalam satu hari. Penjabat Wali Kota Cimahi, Dicky Saromi, menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan amanat Presiden RI Joko Widodo, yang menekankan pentingnya penurunan prevalensi stunting di hulu, termasuk pada remaja, calon pengantin, ibu hamil, dan ibu menyusui. BACA JUGA: 3 Malam 2 Hari, Korban Yang Hilang Di Sungai Enim, Belum Juga Di temukan “Apa yang kita lakukan ini bertujuan untuk mempersiapkan calon pengantin, baik dari sisi pemahaman tentang pernikahan maupun kesehatan. Dengan demikian, mereka siap merencanakan keluarga dan menghasilkan keturunan yang sehat, menuju Generasi Emas 2045,” ujarnya. Dicky berharap inovasi yang diluncurkan Pemkot Cimahi, seperti program Kelambi Catin, dapat mempercepat penurunan stunting. “Inovasi ini diharapkan dapat membantu calon pengantin dalam memahami dan memperoleh pengetahuan pra-nikah, sehingga mereka semakin paham, sehat, dan mampu membangun keluarga bahagia dengan keturunan yang baik,” harapnya. Senada, Kepala DP3AP2KB Kota Cimahi, Fitriani Manan, menyatakan bahwa intervensi pada Catin sangat krusial sebagai langkah preventif untuk mencegah kelahiran bayi stunting, terutama dari keluarga berisiko. BACA JUGA: Bupati Karo Mengikuti "Walk A Mile" dan Merayakan Paskah Bersama United Evangelical Mission (UEM) 2024 “Untuk mewujudkan anak-anak yang sehat, calon ibu juga harus dalam kondisi yang baik. Oleh karena itu, pembinaan calon pengantin sangat penting, tidak hanya untuk pengetahuan terkait pernikahan tetapi juga mengenai ketahanan keluarga, pengaturan jarak kehamilan, pengasuhan anak, dan kesehatan reproduksi,” jelasnya. Fitriani menekankan pentingnya kolaborasi multi pihak dalam upaya mempercepat penurunan stunting dan menciptakan keluarga berkualitas. Kerja sama dengan Kemenag Kota Cimahi difokuskan pada pembinaan ketahanan keluarga, dengan Dinas Kesehatan untuk screening kesehatan calon pengantin, serta melibatkan Kader PKK sebagai perpanjangan tangan Pemkot Cimahi di masyarakat. Lebih lanjut, Fitriani menjelaskan bahwa pengembangan aplikasi Kelambi Catin (Kelas Online Bimbingan Calon Pengantin) bertujuan untuk memperluas jangkauan pembinaan. Dengan aplikasi ini, calon pengantin dapat mengakses materi pembinaan secara daring, tanpa harus hadir secara fisik di kelas pra-nikah. (Fazar)**